Apakah Anda termasuk perokok? Atau, lingkungan Anda banyak terdapat orang yang merokok? Jika iya, maka, Anda termasuk berisiko terkena sejumlah penyakit karena rokok, seperti kanker, TBC, gangguan jantung, dan lain-lain. Dan, akibatnya, penyakit ini bisa sangat mematikan. Sudah cukup mengerikankah peringatan ini? Atau, sudah banyakkah orang yang kemudian tersadar untuk tidak lagi merokok?
Yang pasti, datanya saat ini tidak jelas, berapa orang yang mengurangi rokok atau berhenti merokok akibat peringatan seperti di atas. Sebab, pada kenyataannya, keuntungan perusahaan rokok di dunia sampai saat ini masih sangat besar.Data dari American Cancer Society menunjukkan angka perdagangan rokok secara global diperkirakan mencapai 100 miliar dollar setiap tahun. Negara besar seperti China dan Amerika Serikat masih dikategorikan sebagai negara produsen rokok terbesar. Sungguh, nilai penjualan yang masih sangat menggiurkan. Karena itu, meski kampanye untuk mengurangi rokok terus digalakkan, jumlah penikmatnya sepertinya tak jua berkurang.
Apapun bentuk peringatan yang diberikan, yang jelas, data dan fakta menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kematian akibat merokok terus meningkat. Bahkan, menurut Organisasi Paru-paru Internasional (World Lung Foundation/WLF), pada tahun 2030 nanti peningkatannya akan sangat signifikan, jumlahnya bisa mencapai 10 juta orang. Itu barulah angka perkiraan. Sebab, saat ini, jumlah kematian akibat penyakit seperti TBC saja sudah mencapai tiga juta orang per tahun. Sedangkan orang yang meninggal diduga akibat terlalu banyak merokok saat ini jumlahnya lebih banyak, sekitar lima juta orang per tahun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Judith Longstaff Mackay, koordinator program pengawasan organisasi tembakau dunia. Judith juga mengkuatirkan perkembangan jumlah perokok di negara berkembang. Menurutnya, dengan meningkatkan kehidupan ekonomi negara berkembang, jumlah perokoknya pun makin banyak. Karena itu, meski di sejumlah negara maju sudah mulai menyempit pasar perkembangan rokoknya, namun kemudian justru bergeser ke negara berkembang.
Sebenarnya, untuk mengurangi risiko rokok, hanyalah satu hal yang bisa dilakukan, yakni berhenti merokok. Itu yang harus kita lakukan jika tidak ingin mengalami berbagai hal buruk yang berakibat kematian karena rokok. Bisakah kita memulainya?
Yang pasti, datanya saat ini tidak jelas, berapa orang yang mengurangi rokok atau berhenti merokok akibat peringatan seperti di atas. Sebab, pada kenyataannya, keuntungan perusahaan rokok di dunia sampai saat ini masih sangat besar.Data dari American Cancer Society menunjukkan angka perdagangan rokok secara global diperkirakan mencapai 100 miliar dollar setiap tahun. Negara besar seperti China dan Amerika Serikat masih dikategorikan sebagai negara produsen rokok terbesar. Sungguh, nilai penjualan yang masih sangat menggiurkan. Karena itu, meski kampanye untuk mengurangi rokok terus digalakkan, jumlah penikmatnya sepertinya tak jua berkurang.
Apapun bentuk peringatan yang diberikan, yang jelas, data dan fakta menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kematian akibat merokok terus meningkat. Bahkan, menurut Organisasi Paru-paru Internasional (World Lung Foundation/WLF), pada tahun 2030 nanti peningkatannya akan sangat signifikan, jumlahnya bisa mencapai 10 juta orang. Itu barulah angka perkiraan. Sebab, saat ini, jumlah kematian akibat penyakit seperti TBC saja sudah mencapai tiga juta orang per tahun. Sedangkan orang yang meninggal diduga akibat terlalu banyak merokok saat ini jumlahnya lebih banyak, sekitar lima juta orang per tahun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Judith Longstaff Mackay, koordinator program pengawasan organisasi tembakau dunia. Judith juga mengkuatirkan perkembangan jumlah perokok di negara berkembang. Menurutnya, dengan meningkatkan kehidupan ekonomi negara berkembang, jumlah perokoknya pun makin banyak. Karena itu, meski di sejumlah negara maju sudah mulai menyempit pasar perkembangan rokoknya, namun kemudian justru bergeser ke negara berkembang.
Sebenarnya, untuk mengurangi risiko rokok, hanyalah satu hal yang bisa dilakukan, yakni berhenti merokok. Itu yang harus kita lakukan jika tidak ingin mengalami berbagai hal buruk yang berakibat kematian karena rokok. Bisakah kita memulainya?
( Sumber : Team Andriewongso.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar